Rabu, 27 November 2013

Zuppa Soup


Bahan-bahan/bumbu-bumbu :

Bahan Kulit I:
300 gram tepung terigu protein sedang
30 gram mentega tawar dingin
1/2 sendok teh garam
1/2 sendok makan gula pasir
165 ml air es

Bahan Kulit Ii:
225 gram pastry margarin
30 gram tepung terigu protein sedang

Bahan Soup:
250 gram dada ayam, potong kotak
1.000 ml air
1 buah bawang bombay, cincang halus
100 gram jamur champignon, iris halus
3 sendok makan tepung terigu protein sedang
2 lembar bayleave
2 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica hitam bubuk
1 sendok teh pala bubuk
1/2 sendok teh gula pasir
100 gram keju cheddar parut
200 ml cooking cream
3 sendok makan mentega tawar untuk menumis

Cara membuat:
Bahan I, campur tepung terigu, mentega tawar, garam, dan gula pasir. Aduk rata.
Tuang air es sedikit-sedikit sambil diuleni sampai 3/4 kalis. Bulatkan dan diamkan 15 menit.
Bahan II, aduk pastry margarin dan tepung terigu sampai rata. Pipihkan. Bentuk kotak. Sisihkan.
Potong empat bagian tidak putus bahan I. Giling. Letakkan bahan II ditengah. Lipat sampai tertutup.
Giling lagi memanjang. Lipat bagian atas ke arah tengah dan bagian bawah ke arah tengah saling menumpuk. Diamkan 15 menit di freezer.
Lakukan lipatan yang sama 3 kali lagi. Terakhir diamkan 30 menit di freezer.
Giling adonan setebal 1/2 cm. Potong kotak ukuran 10x10. Sisihkan dalam lemari es.
Soup, rebus ayam dan air sampai mendidih dan ayam matang. Angkat dan saring air kaldunya. Ukur 800 ml air kaldunya (kalau kurang boleh ditambah air)
Potong-potong kotak ayam. Sisihkan.
Tumis bawang bombay sampai harum. Masukkan jamur champignon. Tumis sampai layu. Tambahkan tepung terigu. Aduk sampai berbutir.
Tuang air kaldu ayam sedikit-sedikit sambil diaduk sampai licin. Masukkan ayam, bayleave, garam, merica hitam bubuk, pala bubuk, dan gula pasir. Masak sampai mendidih. Tambahkan keju cheddar parut dan cooking cream. Masak sampai meletup - letup.
Tuang dimangkuk tahan panas. Oles bibir pinggan tahan panas dengan air. Tutup dengan kulit.
Oven 20 menit dengan suhu 200 derajat Celcius sampai matang.

REFERENSI :
http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/11917/zuppa-soup#.UpW6ZNJARHU

Contoh Kasus Telematika

Pada contoh kasus telematika pertama yang kali ini kami angkat ialah contoh kasus Spam sms. Sudah sering terjadi dan mungkin di antara kita juga pernah mendapatkan sms yang mengajak untuk mentransfer sejumlah uang atau mentransfer sejumlah pulsa dari orang yang tidak di kenal yang mengatas namakan "mama". Pemerintah melalui pakar telematikanya mengadaklan konferensi pers, untuk agar seluruh lapisan masyarakat tidak mempercayai jika ada sms yang meminta sesuatu dari nomor yang tidak jelas.karena sudah banyak contoh yang terjadi dan akhirnya masyarakat juga yang di rugikan.
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa minim nya pengetahuan kita sebagai warga Indonesia tentang Telematika atau pun system informasi yang ada di dunia itu sangat mempengaruhi dalam kehidupan kita sehari - hari. Maka oleh sebab itu kita sebagai warga atau masyarakat harus  lebih cermat atau teliti dalam menganalisa kejadian – kejadian yang terjadi saat ini di Negara kita.



REFERENSI :
http://tugaskuliahdaridosen.blogspot.com/p/bedah-kasus.html


Minggu, 03 November 2013

Definisi Telematika

Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis telematique, yang atinya adalah sebuah gabungan fghsistem jaringan komunakisa dan teknologi informasi ( Telecomunication and Informatics ) sebagai wujud dari perpaduan konsep computing and communication . Istilah telematika juga dikenal sebagai ( The New Hybrid Technology ) yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Istilah telematikan juga merujuk pada hakekat cyberspace, yaitu sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah
Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}.
Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Contoh dari hasil telematika yang paling populer adalah Internet. Dengan Internet semua masyarakat di dunia dapat berkomunikasi dengan teknologi informasi yaitu komputer / laptop dengan cangkupan yang sangat luas. Selain Internet, hasil dari perkembangan telematika yang sedang di kembangkan saat ini adalah GPS ( Global Positioning Satellite ). Beberapa perusahaan besar produsen mobil telah memasang GPS sebagai fitur dari produk mereka. Guna dari GPS disini adalah sebagai alat navigasi yang dapat membantu para pengendara.

Perkembangan Telematika

Periode Rintisan (akhir tahun 1970-an – akhir tahun 1980-an)

Periode Rintisan di Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup meningkatkan perkembangan telematika. Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikan pun jauh dari harapan. Walaupun demikian, dalam waktu satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia mulai dilakukan. Jaringan telepon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatar belakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984. Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat oleh Johny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983 bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat.

Periode pengenalan (tahun 1990-an)

Periode Pengenalan berawal pada tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. Hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan pada tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televisi swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996. Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998. Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan tanggap dalam menyongsong tahun 2000.

Periode Aplikasi (mulai tahun 2000)

Periode Aplikasi Reformasi pada tahun 2000 banyak disalah artikan, gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat dengan mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah. Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millenium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mulai dilaksanakan dan diaplikasikan. Di pihak lain, semuanya itu dapat berlangsung lancar dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang. Awal era millenium pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.

Tren Kedepan Telematika

Seiring berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin pesat, mengharuskan masyarakat untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi yang telah ada. Mengenai trend ke depan Telematika, itu merupakan kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend (walau sesaat) di dalam masyrakat. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri (egois). Sehingga trend ke depan telematika dapat menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya. Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.

Ada lima kelompok industry yang berperan besar dalam perkembangan trend telematika ke depan, diantaranya:
1. Infrastruktur Telekomunikasi (biasanya resiko bisnis paling besar)
2. Infrastruktur Internet (biasanya resiko bisnis sedang & rendah)
3. Hosting service (biasanya resiko bisnis rendah)
4. Transaction type service (biasanya resiko bisnis rendah)

5. Content / knowledge producer (biasanya resiko bisnis rendah)

REFERENSI :

http://virtuallight2.blogspot.com/2012/11/pengertian-telematika.html
http://uzi-online.blogspot.com/2012/10/definisi-perkembangan-dan-trend-kedepan.html

Template by:

Free Blog Templates