http://serbagundar.blogspot.com/2009/12/contoh-contoh-penulisan-ilmiah.html
Pengertian diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang
tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat
penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur
setiap hari.
Hal yang utama mengenai diksi adalah
1.Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang
dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk
pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan
yang tepat.
2. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin disampaikan.
3. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan
sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan kata bahasa itu.
Macam-macam Diksi:
Berdasarkan leksikal
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun
memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa
disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh:
bohong = dusta
bertemu = berjumpa
buruk = jelek
bunga = kembang
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Contoh:
keras = lembek
naik = turun
kaya = miskin
Homonim adalah dua buah kata atau lebih yang sama bentuknya tetapi maknanya berlainan.
Contoh :
Ibu mengukur kelapa terlebih dahulu sebelum mengupas pisang itu.
Polisemi adalah istilah untuk penggunaan dua kata atau lebih yang
memiliki bentuk yang sama namun masih memiliki hubungan makna. Polisemi
berbeda dengan Homonim, Polisemi digunakan secara konotatif (kecuali
kata induknya)
Contoh :
Para pemain harus latihan pagi ini.
Terlalu pagi untuk membicarakan taktik bermain.
Homograf adalah kata yang sama
ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya. Dalam
bahasa Indonesia, contoh homograf antara lain adalah "teras" yang dapat
bermakna inti kayu atau bagian rumah, dan "apel", yang dapat bermakna
buah atau kumpul.
Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata,
atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.
Misal: rudal untuk peluru kendali (KBBI Edisi Ketiga). Perihal akronim
dalam perspektif ilmu bahasa dan aplikasinya dalam teknologi informasi
telah dijelaskan oleh Zahariev.
Berdasarkan makna
a. Makna Denotatif
Makna denotasi menyatakan arti yang
sebenarnya dari sebuah kata. Makna denotasi berhubungan dengan bahasa
ilmiah. Makna denotasi dapat dibedakan atas dua macam relasi, pertama,
relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya, dan
kedua relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu
dari barang yang diwakilinya.
Contoh: Bunga melati
b. Makna Konotatif
Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya dari sebuah kata.
Contoh: Bunga Bank
Biasanya orang singgah ke restoran ingin mencari makanan enak, mereka
ingin mengenyangkan perut yang lapar dengan menyantap hidangan yang
tersedia.
Namun demikian, pengunjung sekarang mulai datang ke
restoran dengan tujuan lebih variatif. Mereka ke restoran tak lagi
sekedar mengenyangkan perut tapi juga berusaha “mengenyangkan” mata.
Di
tengah hiruk pikuk bisnis restoran, ada sebagian orang yang menjadikan
pergi ke tempat makan sebagai gaya hidup. Para pebisnis makanan pun
rupanya jeli dengan adanya kalangan tertentu ini.
Pengusaha
restorans tak lagi sekedar menyediakan menu makanan enak bagi
pengunjung. Akan tetapi menyediakan fasilitas lain seperti arena untuk
bernyanyi, panggung hiburan yang menampilkan acara live music. Hingga
menggelar program-program acara tertentu yang diadakan sewaktu-waktu
untuk menghibur pengunjung.
Dengan adanya inovasi tadi maka jumlah pengunjung pun dapat terdongkrak. Sehingga roda usaha bisnis restoran terus bergerak.
Salah
satu cara agar pengunjung mendapatkan sesuatu yang baru ialah dengan
mendesain inding restoran agak berbeda misalnya dengan memajang berbagai
lukisan di dinding restoran.
Memajang lukisan sebagai salah satu
bagian dari interior restoran, kini menjadi tren baru beberapa
restoran. Kalau dulu untuk menikmati sebuah karya seni orang perlu
mengunjungi sebuah galeri lukisan, sekarang seiring dengan perubahan
zaman, cukup datang ke restoran, duduk santai dan rileks orang bisa
enjoy menikmati karya seni.
Ternyata adanya restoran yang
mengakomodasi karya seniman lokal menjadi inspirasi bagi banyak seniman
melakukan pameran lukisan di restoran. Hanya itu dilakukan sebagai
penyegaran sekaligus mencari suasana baru, keuntungan dinding restoran
dihiasi dengan lukisan, kalau sudah bosan bisa diganti.